Monday, 27 April 2015

Sesaat

Sesaat, semuanya tampak normal.


Sesaat, semuanya terasa kembali seperti sedia kala.

Sesaat, aku hampir percaya bahwa semuanya baik-baik saja…

Hingga akhirnya kenyataan menampar, dan aku harus menelan pil pahit:
semua ini hanyalah ilusi, fatamorgana belaka.

Sesaat, aku berpikir inilah kondisi yang seharusnya.


Tapi, apa sebenarnya arti dari normal?

Normal yang dulu kuingat, kini terlihat buram, kabur seperti kenangan yang enggan untuk dikenang.

Normal telah kehilangan maknanya, tergerus oleh waktu dan kenyataan yang tak ramah.

Kini, normal hanyalah bayangan samar, yang menghilang ditelan gelap malam.

Ia datang dengan anggun, menyapa sejenak, lalu pergi begitu saja…
meninggalkan kekosongan yang lebih dalam dari sebelumnya.

Normal itu bukan lagi kenyataan, melainkan fatamorgana— yang hanya terlihat indah dari kejauhan, namun lenyap saat didekati.

Sudahlah…


Biarkan saja semuanya berjalan sebagaimana mestinya.

Dan jika suatu hari nanti penyesalan itu datang, jangan salahkan situasi atau kondisi.

Just make sure it’s worth it. 😉

No comments:

Post a Comment