Sesaat tersadar bahwa diri tersesat dalam hutan belantara yang penuh dengan jebakan mematikan yang dapat merengut jiwa dari raga dalam sekejap
Tersesat tanpa petunjuk arah, kompas ataupun peta
Tersesat seorang diri dalam hutan belantara tanpa mengetahui jalan mana yang harus ditempuh untuk kembali ke peradaban
Kembali dalam peradaban yang terlihat begitu nyaman, teratur meski sama menakutkan seperti hutan belantara.
Peradaban yang teramat sangat dirindukan seolah semakin tak terjangkau olehnya
Peradaban dan segala sesuatu yang dahulu sedikit diremehkan sekarang menjadi obsesi tak berkesudahan
Semakin hari hutan belantara itu menjadi tempat menakutkan, menyeramkan dan sangat tak nyaman untuk menetap disana
Jangan ditanya entah berapa puluh juta kali mencari jalan keluar dari hutan belantara tetapi hasilnya hanyalah kegagalan dan kegagalan
Kegagalan yang berulang terjadi menjadikannya pesimis yang memandang rendah dirinya
Segala pandangan optimis yang dulu ada seolah hilang tak berbekas ditiup angin
Kini tak ada lagi ucapan optimis dengan percaya diri berpuluh juta yang dulu dimiliki
Yang ada kini hanyalah label pecundang yang dimiliki
Pecundang yang sama sekali tak boleh berharap
Bahkan berharap untuk keajaiban sudah tak lagi ada dalam dirinya
Semua sudah hilang lenyap tak berbekas diterpa debu
Jangan berharap bahwa dia yang sekarang adalah orang yang dahulu mempunyai semangat juang terdahsyat, Percaya diri berpuluh juta, pandangan optimis yang menakjubkan.
Saat ini dia hanyalah seseorang yang tersesat dihutan belantara. Entah kapan akhirnya bisa keluar dari hutan belantara dan kembali ke peradaban
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
No comments:
Post a Comment