Saturday, 2 August 2008

MUAK


Sumpah MUAKKkkkkkkkkkkkkkkkktumbuktumbuktumbuktumbuktumbuk

MUAK ABISSSSSSSSSS *muak sama semua topeng busuk sandiwara yang sedang coba mereka perankan didepanku* tumbuktumbuktumbuktumbuktumbuk

bener-bener ngga tahu musti gimana lagi....
satu hal yang pasti : sandiwara busuk yang berlangsung sudah bisa diterka maksud dan tujuannya.
bener-bener ngga punya hati dan perasaan.. Atau memang sama sekali ngga punya hati dan perasaan.... tumbuktumbuktumbuktumbuktumbuk

dah terlalu cukup sabar sama ulah busuk ular satu itu dan kali ini ngga akan tinggal diam lagi...

tak perlu kerahkan semua antek busukmu itu tuk capai tujuan busukmu...
Jika masih punya nyali, muncul saja dihadapanku dan sampaikan semua maksud busukmu padaku....

Jangan kerahkan semua antek busukmu hanya tuk capai tujuan busukmu...
Sungguh Egois...
Antek busukmu yang masih hijau kau hadirkan ke hadapanku...
Tak beranikah kau menghadapiku?
Sungguh tak punya nyalikah atau sungguh tak ada muka untuk menghadapiku secara pribadi?
Hilang sudah kewajibanku untuk menghormatimu, menghargaimu, menyayangimu karena kau sudah kehilangan hak istimewamu sejak serangan busukmu saat itu....
Muncul dihadapanku dan selesaikan semuanya dengan cara ETIS ATAU Kau bahkan sama sekali tak tahu bagaimana bertanggungjawab atas semua tindak tanduk busukmu!
Arghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh

Btw tak perlu susah payah menghilangkan KAMI dari KeRAJAAN BUSUKMU karena KAMI DENGAN SUKARELA MENGHILANG DARI KERAJAAN BUSUKMU........

Saat ini kau bisa tertawa bahagia karena dengan kebusukanmu yang akhirnya berimbas dengan pembunuhan karakter mahluk tak berdosa *pedih rasanya mengapa baru kusadari betapa busuknya dirimu wahai sang ular... Andaikan saja dari dulu kutahu semua kebusukanmu takkan pernah sudi aku menjadi bagian dari KERAJAAN BUSUKMU

Setelah rencana busukmu yang pertama tak berjalan lancar sesuai dengan kebusukanmu, tak hentinya kau kembali merancang kebusukan yang sangat tak termaafkan *huh... hanya karena segelintir rencana busukmu tak berjalan dengan lancar lalu dengan lancang dan durhakanya kau menyakiti hatinya....*

Sadarkah kau Ular siapa dirimu? Sadarkah kau ular bahwa kau telah menyakiti mahluk lemah tak berdaya yang seharusnya kau hormati, kau hargai?

Tanpa mahluk lemah tak berdaya yang kau sakiti, KAU DAN KALIAN takkan bisa bertahan. Kau tega menyakitinya demi seonggok tujuan hinamu itu padahal tanpa mahluk lemah tak berdaya itu kalian tak akan pernah bisa bertahan....

Bukannya menghargai apa yang telah diberinya padamu tapi kau malah menyakitinya dengan kekejianmu yang sama sekali tak akan pernah bisa kumaafkan *Ka percaya bahwa akan ada balasan yang lebih sangat kejam, pedih, tercela untukmu hai sang ular... Bersabarlah hari itu akan tiba saatnya... Dan bila saatnya tiba janganlah merintih kesakitan atas semua itu karena kau pantas mendapatkan semua itu...

Percuma rasanya jika setumpuk tanda tanya kuarahkan kepadamu karena kau hanyalah seonggok ular hina yang tak berarti apa-apa.... Seonggok ular yang bermimpi membesarkan naga....

Dasar ularrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr


*masih keki*


tumbuktumbuktumbuktumbuktumbuktumbuk

No comments:

Post a Comment