izinkanlah ku mencurahkan segala ledakan yang ada dalam jiwa... #-o huh... gara2 tadi salah klik jadilah harus nulis ulang mana belum kesave *huaaaaaaaaaaaaa*
Mungkin ini juga pertanyaan dari sekian puluh juta orang yang mengetahui persahabatan kami menanyakan hal ini padaku (lebai bener): masih loe sahabatan sama dia? betah bener? huhuhu. padahal jika saja mereka tahu betapa banyak luka yang telah dia goreskan... hiks..
Bahkan sampai hari ini aku masih tak mengerti jika begitu banyak ketidakcocokan antara aku dan dia mengapa hubungan persahabatan itu tetap berjalan sampai dengan januari akhir 2008. Aku pun tak bisa menjawabnya...
Terlalu banyak intrik yang terjadi dalam persahabatan ini... apakah aku yang terlalu banyak menuntut ia untuk berubah lebih manis kepadaku.. aku dan dia sama-sama manusia yang punya banyak kekurangan tapi kenapa selalu saja dia menuntut aku untuk selalu sempurna dimatanya, bahkan aku pun tak berani menuntut apapun darinya hanyalah doa yang kukirimkan agar dia memperlakukanku selayaknya sahabatnya... *hiks*
Aku merasa persahabatan ini sudah sangat tidak sehat, dan bahkan aku harus disadarkan oleh teguran bidadariku *baca mama* bahwa persahabatan ini sudah sangat tidak sehat, dan aku harus menjauhinya.. Buat apa bersahabat jika jauh dalam lubuk hatimu, tak ada ruang spesial sahabat untuknya...
akhirnya aku pun memutuskan untuk melakukan semua itu, bukan saja untuk kebaikan semua orang tapi untuk kesehatan jiwaku *heh, kenapa jadi bawa jiwa yakz* hihihi
tepatnya setelah dia melakukan perjalanan mengarungi ombak dengan kapal pesiar, dan setelah testimonial menusuk hati yang dia tulis di fs *sedih deh dibilang pembohong dua kali oleh orang yang sama*, aku memutuskan demi akal sehatku dan perkembangan jiwaku, kuputuskan persahabatan dengannya..
dan sepertinya dia tak merasa kehilanganku *jadi selama ini posisiku adalah orang yang paling dicari pada saat dia mendapat kesusahan dan orang yang paling dilupakan pada saat dia berbahagia* hiks.. hiks...
Dia yang selama ini berbuat seperti itu padaku tapi malah dengan pongahnya dia berbilang bahwa aku adalah orang yang sangat menyakiti hatinya... *duh sadar dunk selama aku sahabatan sama kamu, yang ada hanya balutan luka dihati*
tak ada kenangan indah tersisa yang aku rindukan karena aku tak berhasil mengingat dengan benar kenangan persahabatan kita berdua....
disaat seperti ini kehadiranku sangat tak diperlukan dan tak diharapkan *tak mengapa aku pun sadar posisiku bukanlah sahabatmu*
tapi nantinya akan ada moment disaat kau membutuhkanku dan pada saat itu aku tak bisa mendampingimu...
maafkan aku...
semoga kau bahagia dengan kehidupanmu yang sekarang hai teman lama *masih pantaskah ku menyebut sebagai teman lama bahkan disaat kehadiranku tak berarti apapun bagimu*
No comments:
Post a Comment