Salahkah diriku yang terlalu amat sangat memberikan kepercayaan padamu!
Salahkah diriku yang terlalu sibuk dengan semua kegiataanku dan sempat melupakan bahwa dirimu pun membutuhkan perhatian, dukungan disaat ingin berbagi cerita!
Duhai adik durjana, mengapa kau mengulang kebodohan dengan melakukan kesalahan yang sama berulang kali!
Tak pernah kukira bahwa adik manis sepertimu sanggup menorehkan luka hitam yang meninggalkan bekas di hati semua orang yang begitu teramat sangat menyayangimu!
Berulang sudah aku sudah memberimu kesempatan untuk berubah!
Disaat aku percaya bahwa kau sudah kembali menjadi adik manisku, kau sungguh membuatku dan yang lain terpana tak berdaya dengan semua fakta yang telah terungkap!
Hilang sudah kepercayaanku padamu!
Runtuh semua tembok kepercayaan, tembok kasih sayang, tembok maaf!
Tembok yang saat ini berdiri tegak adalah tembok apatis, tembok ketidakpedulian, tembok kemarahan!
Sudahlah aku tak lagi menaruh harapan apapun lagi padamu saat ini, sekarang, dan waktu yang akan datang!
Aku sudah terlanjur kecewa, sakit hati, dongkol, marah, prihatin, sedih (semua bercampur aduk)!
Hanya satu pintaku saat ini : Jangan muncul lagi dihadapakanku memohon maaf dariku dan memanggil diriku dengan sebutan kakak!
Kau sudah kehilangan hak istimewa memanggilku dengan sebutan seperti itu!
Jika kau bertanya mengapa?
Bercerminlah, ingat kembali apa yang telah kau lakukan sehingga kau kehilangan hak istimewa itu :)
No comments:
Post a Comment