Saturday 17 May 2008

Pa Kabar Kau Disana Part 3

ketika menulis terbesit teguran dihati : sempurnakah kau selama ini menjadi sahabatnya, tak adakah kesalahan yang kau perbuat dan mungkin menyakiti hatinya......

aku pun sadar sesadarnya bahwa aku bukanlah sosok yang sempurna yang tak mungkin menyakiti hatinya. 

Selama bersahabat dengannya aku mendoakan yang terbaik baginya dan sekuat tenaga tak menyakiti hatinya. 

Tak berani ku bersumpah atas nama Tuhan, hanya Tuhan yang tahu betapa kerasnya aku berusaha mempertahankan persahabatan ini..

Jika dihitung-hitung hampir 14 tahun persahabatan ini terjalin dan selama itu pula terlalu banyak kesalahpahaman yang terjadi antara aku dan dia...

Wajarnya jika selama itu mengenal orang lain seharusnya dengan mudah kita mengetahui karakteristik orang tsb tapi aku tak mengenal sosoknya (sosok yang dulunya adalah sahabatku).

Haruskah aku mengambil tindakan sejauh ini demi menjaga hatiku yang telah terkoyak-koyak tak hancur dimakan bakteri?

Ya aku harus mengambil tindakan sejauh ini demi menjaga pikiranku, hatiku, jiwaku agar tetap berada di jalur yang benar *hiks*

bahkan tindakanku yang paling ekstrem *aku tahu dia mengganti nomor ponselnya tapi tak sedikitpun aku berusaha bertanya padanya bahkan meminta nomornya yang baru* *yah sesadis itu tindakanku padamu. tindakan yang hanya berani aku lakukan pada orang asing*

good bye ***********************************

*if someday by accident, you found this blog and found this article hope u understand my action today*

weks.. jam setengah satu malam, i'd better slep now... hihihi

agak sedikit lega deh...

No comments:

Post a Comment